Nafas yang segar menyehatkan

Sembuhkan dirimu dengan nafasmu
Dengan melaksanakan pernafasan Dasa Aksara. Secara langsung kita memberikan daya hidup kepada setiap organ dan setiap system pengendali kerja tubuh kita. Karena dengan melakukan pranayama ini kita menarik kekuatan suci para dewata yang menjaga kekuatan , keseimbangan seluruh arah mata angin , sehingga alam semesta berputar tiada henti memberikan kehidupan pada setiap mahluk didalamnya. Hukum ini bekerja dengan natural dan sytimatis, sehingga kita hanya pelu menyadari dan menghubungan diri selalu dengan kekuatan ini. Melalui Pranayama kita akan menyembuhkan, penyakit diri, mempertahankan kekuatan diri, dan menjaga keseimbangan diri kita , sehingga tetap sehat lahir dan bhatin dalam menjalankan hidup ini.
“ Sapa sire ngelaku ikang angkihan Dewata, sidha angalahin satru, durjana, muang tak keneng ila-ilaning jagat kabeh, apuan sarwa bhuta nyembah ring dewata kabeh “
Artinya: Siapa yang melaksanakan pranayama Dewata , akan bisa mengalahkan musuh, sifat -sifat buruk dan dijauhkan dari rintangan hidup di bumi in, karena semua unzur hidup tunduk pada Dewata.
Sebelum kita melaksanakan pranayama ini sebaiknya kita pahami dulu tentang Dasa Akasara ini.
Dasa Aksara adalah sepuluh huruf suci sebagai kunci penghubung diri kita dengan kekuatan alam dewata. Dalam doa mantra sering Pancaksara digabungkan dengan Panca Brahma Wijaksara dan ditambah “OM”, sehingga berbunyi:
a. OM = Untuk menyebutkan Ida Sang Hyang Tunggal
b. SA = Sanghyang Sadyojata, manifestasi Tuhan yang menjaga alam bagian Timur yang disebut pula sebagai Dewa Iswara.
c. BA = Sanghyang Bamadewa, manifestasi Tuhan yang menjaga alam bagian Selatan yang disebut pula sebagai Dewa Brahma.
d. TA = Sanghyang Tat Purusa, manifestasi Tuhan menjaga alam bagian Barat. Disebut juga Dewa Mahadewa.
e. A = Sanghyang Aghora, manifestasi Tuhan menjaga alam bagian Utara, yang disebut pula Dewa Wisnu.
f. I = Sanghyang Isana, manifestasi Tuhan menjaga alam di Tengah-Tengah. Yang disebut pula Dewa Siwa.
g. NA= Sanghyang Mahesora, manifestasi Tuhan menjaga alam di Tenggara.
h. MA = Sanghyang Rudra, manisfestasi Tuahn menjaga alam di Barat Daya.
i. CI = Sanghyang Sangkara, manifestasi Tuhan menjaga alam di Barat Laut.
j. WA = Sanghyang Sambhu, manifestasi Tuhan menjaga alam di Timur Laut.
k. YA = Sanghyang Ciwa, manifestasi Tuhan menjaga alam di Tengah-tengah.

Inilah hurup-hurup suci yang merupakaran sumber dari alam semesta termasuk manusia adalah dasaaksara. mungkin sudah banyak yang sering mendengar kata Dasa Aksara ini, berikut ini akan diulas kembali Dasa Aksara tersebut..
10 hurup suci (Dasa Aksara)
yang merupakan sumber alam semesta
Ini merupakan wejangan yang teramat mulia, diceritakan dalam setiap tubuh manusia terdapat hurup – urup yang sangat disucikan, diceritakan pula bahwa Dewa – dewa dari hurup suci tersebut bersatu menjadi sang hyang ‘dasa aksara’. Dasa aksara merupakan sepuluh hurup utama dalam alam ini yang merupakan simbol dari penguasa alam jagat raya. Dari sepuluh hurup bersatu menjadi panca brahma (lima hurup suci untuk menciptakan dan menghancurkan), panca brahma akan menyatu dan terpeas luluh menjadi tri aksara(tiga hurup Ang, Ung, Mang – A, U , M), tri aksara diperas lagi akan luluh menjadi Dwi Akasara ( Ang Ah ) Dwi Aksara diperas lagi akan luluh menjadi eka aksara (satu hurup). Ini hurupnya: “OM”. Bila sudah hafal dengan pengucapan hurup suci tersebut agar selalu di ingat dan diresapi, karena ini merupakan sumber dari kekuatan alam semesta yang terletak di dalam tubuh kita (bhuana alit) atau pun dalam jagat raya ini (bhuana agung).
Bagaimana proses bersatunya ataupun terhubungnya sang hyang dasa aksara dalam badan ini. Yang pertama sang hyang sandhi reka yang terletak dalam badan kita ini. Beliau bertapa-beryoga sehingga beliau menjelma menjadi sang hyang eka jala resi. Sang hyang eka jala rsi beryoga muncul sang hyang ketu dan sang hyang rau.
Sang hyang rau menciptakan kala (waktu), kegelapan, niat (jahat) yang sangat banyak, sedangkan sang hyang ketu menciptakan tiga aksara yang sangat berguna, diantaranya wreasta (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, nga, pa, ja, ya, nya), beserta swalalita dan modre. Sehingga jumlah hurupnya adalah dua puluh hurup.
Aksara modre bersatu dengan sembilan hurup wreasta yaitu dari ha –wa, yang kemudian disebut dasa sita.
Aksara swalelita, bersatu dengan sembilan hurup wreasta lainnya yaitu dari la – nya, yang kemudian disebut ‘dasa sila’ dan ‘dasa bayu’.
Bertemu ketiga induk dari aksara suci tersebut; dasa sita, dasa sila, dasa bayu menjadi ‘dasa aksara’.
Dimana stana atau tempat sang hyang dasa aksara didalam badan;
Sa ditempatkan di jantung,
Ba ditempatkan di hati,
Ta ditempatkan di ginjal,
A ditempatkan di empedu,
I ditempatkan di dasar hati,
Na ditempatkan di paru – paru,
Ma ditempatkan di usus halus,
Si ditempatkan di lympha,
Wa ditempatkan di ineban / epiglotis,
ya ditempatkan di ujung hati.

Dasa aksara ( Sa, ba, ta, a, i, na, ma, si, wa, ya )diringkas menjadi panca brahma (sa, ba, ta, a, i).
panca brahma diringkas menjadi tri aksara (ang, ung, mang- A, U, M).
Setelah itu baru turun arda candra (bulan sabit), windu (lingkaran) dan nada (titik) sebagai wujud kekuatan Matahari, Bulan dan bintang.
Baru boleh di ucapkan sang, bang, tang, ang, ing, nang, mang, sing, wang, yang.
lafalkan aksara tersebut lalu letakkan dalam tubuh kita dan alam semesta.
Ini rangkuman intisari dari sastra yang berjumlah lima hurup, yang digunakan untuk memuja tuhan, memanggil, menghaturkan persembahan, memohon anugrah dari tuhan Yang Maha Esa, Hyang Widhi Wasa, diantaranya:
mantra untuk memuja Hyang Widhi Wasa, Mang Ang Ong Ung Yang.
mantra untuk memanggil agar t Hyang Widhi Wasa berkenan hadir, Ang Ong Ung Yang Mang
mantra untuk mempersembahan sesajen jamuan dari kita, kehadapan Hyang Widhi Wasa Ong Ung Yang Mang Ang
mantra untuk memohon anugrah dari Hyang Widhi Wasa, Ung Yang Mang Ang Ong
Yang disebut Panca tirta, ini aksaranya:
Sang sebagai tirta sanjiwani, untuk pangelukatan (membersihkan).
Bang sebagai tirta kamandalu, untuk pangeleburan (menghancurkan).
Tang merupakan tirta kundalini, utuk pemunah (menghilangkan).
Ang merupakan tirta mahatirta, untuk kasidian (agar sakti).
Ing merupakan tirta pawitra, untuk pangesengan (membakar).
Ini yang dikatakan panca brahma, berada dalam diri manusia. Ini aksaranya;
Nang disimpan di suara.
Mang disimpan di tenaga
Sing disimpan di hati/perasaan
Wang disimpan di pikiran
Yang disimpan di nafas.
Kemudian balikkan hurup tersebut:
Yang disimpan di jiwa
Wang disimpan di guna/aura
Sing disimpan di pangkal tenggorokan
Mang disimpan di lidah
Nang disimpan di mulut
Ini menyimpan Rwa bhineda (dua sisi dunia), ini suaranya; Ong Ung. Ong di hati putih, ung di hati hitam. Ung di empedu, ong di pancreas. Ong di dubur, ung di usus.
Ini suara inti sari; ekam evam dwityam Brahman, disebut ONG. Berupa api rwa bhineda Ang, berupa air rwa bineda Ah.
dasar mantra antuk tri aksara; Mang Ang Ung
kemulan mantra; Ang Ung Mang
pengastiti widhi dewa bethara; Ung Mang Ang
iki pengeraksa jiwa antuk catur aksara; Mang Ang Ung Ong
pengundang bhuta dengen antuk kahuripan; Ang Ung Ong Mang
pemageh bayu ring raga antuk catur resi; Ung Ong Mang Ang
pangemit bayu antuk catur dewati; Ong Mang Ang Ung
ini pertemuan sastra yang delapan belas (wreastra), bertemu ujung dengan pengkalnya menjadi dasa aksara, diantaranya;
ha – nya menjadi sang
na – ya menjadi nang
ca – ja menjadi bang
ra – pa menjadi mang
ka – nga menjadi tang
da – ba menjadi sing
ta – ga menjadi ang
sa – ma menjadi wang
wa – la menjadi ing, yang
ini merupakan maksud dari sastra wreastra, dibaca dari belakang. diantaranya;
nyaya berarti sang Hyang Pasupati, tuhan
japa berarti sang hyang mantra,
ngaba berarti Sang Hyang guna,
gama berarti kekal, abadi,
lawa berarti manusia
sata berarti hewan dan binatang
daka berarti pendeta, nabi, orang suci
raca berarti tumbuhannaha berarti moksa, nirvana
Demikianlah sastra yang ada di alam ini yang berada juga didalam tubuh kita. Jagalah kesucian dan keseimbangan dari hurup suci tersebut. Semoga setelah membaca dan meresapi sastra ini, dunia ini akan menjadi semakin sejahtera.
Itulah kerahasiaan Dasa Aksara sebagai dasar pemahaman. Namun paham saja tdak cukup kita harus melaksanakannya sebagai latohan sehari-hari, sebab untuk mendapatkan manfaat dari kekuatan suci ini caranya Cuma dengan mempraktekan. Siapa yang mempraktekan , hanya dia yang akan mendapatkan berkat dari Hyang Rsi Markandeya.
Manpaat yang akan kita dapat kalau selalu melakukan sedhana ini adalah sebagai berikut:
Kita akan mendapatkan tuntunan yang terus menerus dari niskala.
Kita akan mendapatkan perlindungan dari pengaruh buruk kehidupan.
Kita akan bisa menyembuhkan penyakit dalam diri.
Membentengi diri dari pengaruh black magic atau ilmu hitam.
Kita akan mendapatkan kewibawaan yang maha agung.
Kita akan mampu melindungi orang lain dan pekarangan dari pengaruh buruk dan ilmu hitam
Akan tetap sehat secara pisik dan mental.

Cara Melatih Pranayama Dasa Aksara.
Sebelum meditasi lakukan hal –hal berikut ini:
1. Melakukan pembersihan diri dengan air kembang 10 warna . Pada hari baik yang ditentukan Guru Penuntun, dan lakukan pada malam hari pas tengah malam.
2. Melakukan Puja Guru, dengan bejapa : Om Markandeya Ya Namah.
3. Melakukan Langkah Panca Sembah yaitu:
a. Awali dengan sembah Puyung, tanpa bunga untuk kesadaran membersihakan Atman.
b. Lanjutkan dengan sembahyang memuja Surya dengan bunga warna putih, untuk memohon sinar sucinya.
c. Selanjutnya dengan kwangen, memuja para dewata, memohon berkatnya.
d. Lanjutkan lagi dengan sembahyang mohon penugrahan.berkat. dengan merasakan kehadiran kekuatan Dewata menyentuh kita.
e. Akhiri dengan sembah puyung, tanpa bunga dalam kesadaran mempersembahkan diri secara total dan tulus kehadapan Para Dewata.
Lanjutkan dengan praktek berikut ini:
Duduk dengan sikap Padmasana atau silasana untuk Pria dengan sikap tangan Lingga Mudra. Dan Sikap Vajrasana untuk Wanita dengan sikap tangan Yoni Mudra. Lanjutkan dengan konsentrasi bhatin Pranayama di bawah ini langkah demi langkah.
Pusatkan kesadaran dijantung,dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energy Cahaya warna putih masuk ke Jantung dari arah timur, rasakan energi jantung dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Sang saat mengeluarkan nafas…lakukan pranayama ini dalam 5 kali, putaran. kalau berhasil kita akan melihat warna putih keluar dari jantung kita.
Pusatkan kesadaran di Ati, dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energy Cahaya warna merah masuk ke Ati dari arah selatan, rasakan energi Ati dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Bang saat mengeluarkan nafas…lakukan pranayama ini sebanyak 9 kali putaran. Kalau berhasil akan nampak cahaya warna merah muncul dari Ati.
Pusatkan kesadaran di Ginjal , dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energy Cahaya warna kuning masuk ke Ginjal dari arah barat, rasakan energi Ginjal dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Tang saat mengeluarkan nafas. Lakukan pranayama ini sebanyak 7 kali putaran. Kalau berhasil akan keluar cahaya kuning dari Ginjal.
Pusatkan kesadaran di empedu, dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energy Cahaya warna Hitam masuk ke Empedu dari arah utara, rasakan energi Empedu dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Ang saat mengeluarkan nafas. Lakukan pranayama ini sebanya 4kali. Kalau berhasil akan keluar cahaya warna hitam dari empedu.
Pusatkan kesadaran pada Dasar Ati, dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energy Cahaya warna Pelangi masuk ke dasar hati dari arah langit, rasakan energi dasar hati dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Ing saat mengeluarkan nafas…lakukan pranayama ini sebanyak 8 kali, putaran. Kalau berhasil akan muncul warna cahaya pelangi dari dasar hati.
Pusatkan kesadaran di daerah paru-paru, dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energi Cahaya warna merah keputih-putihan masuk ke Paru-paru dari arah tenggara, rasakan energi Paru-paru dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Nang saat mengeluarkan nafas. Lakukan pranayama ini sebanyak. 8 kali. Kalau berhasil akan muncul cahaya warna merah keputih-putihan dari paru-paru.
Pusatkan kesadaran di usus halus , dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energi. Cahaya warna Jingga masuk ke Usus halus dari arah barat daya, rasakan energi Usus Halus dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Mang saat mengeluarkan nafas. Lakukan pranayama ini sebanyak 3 kali putaran. kalau berhasil akan muncul cahaya warna jingga dari Usus halus.
Pusatkan kesadaran di limpa l getakan dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energi Cahaya warna Hijau masuk ke limpa dari arah barat laut, rasakan energi limpa dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Sing saat mengeluarkan nafas. Lakukan pranayama ini sebanyak 1 kali putaran. Kalau berhasil akan muncul cahaya warna hijau dari limpa.
Pusatkan kesadaran di Epiglotis , dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energi Cahaya warna biru kelabu masuk ke Epiglotis dari arah timur laut, rasakan energi Epiglotis dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Wang saat mengeluarkan nafas…Lakukan pranayama ini sebanyak 6 kali putaran. Kalau berhasil akan muncul warna cahaya biru kelabu keluar dari Epiglotis.
Pusatkan kesadaran di susunan Ujung hati, dan tarik nafas melalui hidung dengan merasakan energi Cahaya warna Pelangi masuk ke Ujung hati dari arah pertiwi, rasakan energi Ujung hati dengan menahan nafas dengan jiwa, setelah pasti getarkan suara Yang saat mengeluarkan nafas . Lakukan pranayama ini sebanyak 8 kali putaran. Kalau berhasil akan muncul warna pelangi dari Ujung hati..
Proses Pemerasan.
Setelah berhasil memunculkan cahaya dari setiap organ ini, lalu satukan seluruh energi ini dan luluhkan , caranya sebagai berikut:
➢ Dengan konsentrasi dan kesadaran penuh , salurkan energy yang ada di Paru-paru ke jantung dan luluhkan dijantung, getarkan dengan Suara Sang….1 kali. Akan keluar Cahaya warna putih.
➢ Selanjutnya salurkan energi di Usus Halus , ke organ Dasar Ati dan luluhkan di Dasar Ati, getarkan suara Bang 1 kali, akan muncul cahaya warna merah.
➢ Selanjutnya arahkan energi di organ Ginjal dan salurkan ke buah pinggang, getarkan dengan suara Tang.. akan muncul cahaya warna Kuning.
➢ Selanjutnya salurkan energi di organ Limpa dan salurkan ke empedu dan luluhkan dengan suara Ang 1 kali akan muncul cahaya warna hitam.
➢ Selanjutnya energi di Ujung Ati, disalurkan ke pertengahan Ati dan luluhkan dengan suara Ing.. 1 kali, akan muncul cahaya pelangi. Lakukan hali ini sampai berhasil.
➢ Kalau sudah berhasil tahap ini, lanjutkan lagi langkah meluluhkan energi ini, Salurkan energi di jantung teruskan ke Dasar Ati dan luluhkan dengan suara Ang….1 kali, Cahaya merah akan muncul,
➢ Salurkan energi Limpa ke empedu dan luluhkan dengan getaran suara Ung….1 kali, akan muncul cahaya warna hitam, Dan salurkan energi dari rangkain Dasar Ati ke pertengahan Ati, luluhkan dengan suara Mang…. 1 kali, dengan warna cahaya pelangi dominan putih. Inilah kekuatan alam yang maha dahsyat telah hidup dalam diri kita.
Kalau sudah berhasil dan lanjutkan kesadaran pada kekuatan inti tiga energi ini, luluhkan ketiga energi ini, sehingga akan menjadi kekuatan negative dan positif, dua kekuatan besar bersama kita. Caranya tarik nafas di tulang ekor dengan suara Ang, keluarkan di ubun-ubun dengn suara Ah, sampai kelihatan dua cahaya hitam dan putih. Dan harmoniskan kekuatan ini dalam diri, selaras dan harmonis sehingga dua kekuatan berbeda menjadi luluh. Dengan luluhnya kekuatan ini akan terdengar suara gaib Om dari Kalbu, rasakan getaran O m ini, setelah terasa kuat dan murni, pusatkan daya bathin, satukan sikap, pikiran dan hati, mengeluarkan kekuatan ini ke alam semesta dengan kosentrasi satu titik di depan kita, dengan suara Ommmmmm lakukan beberapa kali sesuai keperluan. Nah kalau berhasil dan murni getaran ini, akan nampak sangat jelas didepan kita ada pintu gaib terbuka menunggu kita.
Tuntunan Latihan:
1. Lakukan Latihan in ditempat yang jauh dari ganggaun.
2. Lakukan dengan mantap dan hilangkan keraguan dalam melatihnya.
3. Lakukan latihan dalam keadaan perut kososong.
4. Gunakan kekuatan ini hanya untuk perlindungan diri.
5. Karena energi ini sangat dahsyat, diperlukan bimbingan Guru dalam awal latihan.
6. Untuk mempercepat berkat energi, diperlukan Ritual inisiasi oleh Guru yang telah terberkati.
7. Selalu lakukan penyucian diri dalam pemeliharaan energi ini.
Anda lihat, kita disibukkan oleh begitu banyak jenis hambatan, baik terlihat maupun tidak, jadi yang disebut inisiasi adalah proses untuk membuka gerbang kebijaksanaan dan membiarkannya mengalir melalui dunia ini, untuk memberkati dunia ini, sebagaimana juga untuk memberkati Diri kita. Inisiasi dapat di rasakan sebagai permulaan suatu kehidupan baru dalam tatanan menuju hidup baru Rohani. Lalu, Anda bukan lagi makhluk biasa, Anda terangkat, persis seperti jika Anda mendaftar ke universitas, Anda bukan lagi murid SMU. Pada masa lampau, mereka menyebutnya disaktifat atau berlindung kepada Guru.
Proses Inisiasi
Dengan berkat dari Guru sebagai perpanjangan berkat Hyang Rsi Markandeya dan dengan kekuatan Tuhan di dalam, kita terbersihkan, walaupun kita tidak terlalu suci pada saat inisiasi. Kita melihat Cahaya dan mendengar Suara saat kita menembus pintu ‘penjara’bhatin, karena Cahaya dan Suara tersebut ada di luar kondisi material. Karena itu kami menyebutnya Pencerahan Seketika. Artinya bahwa pada waktu inisiasi, kita mengadakan kontak dengan dunia yang lebih tinggi, dan bahwa kita tidak lagi terputus dari dunia tersebut.
Misalkan pada suatu hari yang cerah Anda berada di dalam rumah Anda. Jika Anda tidak membuka pintu, jadi Anda tidak akan dapat melihat matahari. Sama halnya, Cahaya dan Suara Tuhan itu ada, tetapi kita terkurung dalam penjara pikiran, prasangka, dan perbuatan kita dari banyak kehidupan, dan kita tidak dapat melihat atau mendengar. Selama inisiasi, Guru dengan berkat Hyang Rsi Markandeya memberi para bhakta kesempatan untuk menembus pintu tersebut sekali dan untuk selamanya. Tetapi kita tetap harus melanjutkannya, karena ada banyak tingkat lagi yang harus dikuak. Sebenarnya, inisiasi hanyalah permulaan, meskipun itu adalah permulaan yang besar, karena ada banyak orang yang berlatih dari cakra terendah naik ke yang paling atas, dan ini dapat memakan waktu mungkin sepuluh tahun, sementara kita memulai dari yang paling atas.
Guru akan menarik seluruh kekuatan ke atas kepala, Ubun- Ubun dan dilanjukan membuaka mata ketiga ( Agna ) sehingga kita dapat melihat Cahaya. Ini (Guru mengarahkan bakta pada mata kebijaksanaan-Nya) adalah pintu menuju alam Dewata , dan Anda akan pergi ke berbagai tempat setalah itu dengan Jiwa yang telah di sucikan..
Ketika Guru menyalurkan Inisiasi ini, Guru selalu akan bertanya Hari lahir menurut Pawukon dan tidak berbicara sama sekali hal lain, karena akan dihubungkan dengan Guru Niskala , Dewata yang melindungi Para Bhaktanya, dengan demikian Anda akan mendapatkan Pencerahan yang terbaik. Anda akan mendapatkan sesuatu yang belum pernah Anda miliki, dan Anda akan merasakan sesuatu yang belum pernah Anda rasakan, begitu ringan, begitu santai, begitu indah, begitu suci. Itulah arti dari Inisiasi. Ketika Guru di Inisisiasi / saktifat oleh Maha Yogi Rsi Markandeya Guru Melihat Cahaya yang berwarna –warni turun masuk kedalam agna . Jadi jika kita diinisiasi oleh seseorang yang menyatakan bahwa dia dapat menginisiasi Anda, jadi dia harus memberi Anda paling tidak secercah Cahaya, seperti cahaya yang turun dari alam dewata atau Cahaya yantra. Atau Anda akan mendengar Suara Tuhan ( Om Nadha ) seperti suara yang menggelegar dari langit, atau Suara aliran air. Dengan demikian Anda baru merasa yakin bahwa Anda telah diinisiasi.

Anda akan mendengar Getaran dalam atau Suara Tuhan tetapi tanpa menggunakan telinga ini, Anda akan melihat Cahaya Tuhan tanpa mata ini. Sulit bagi saya untuk mengatakannya. Anda lihat, bahasa dan kecerdasan adalah milik alam pikiran dan benda, bukan milik jiwa atau Tuhan. Pikiran kita muncul dari data, dari belajar, dari pemikiran orang lain. Jiwa kita dan hakikat Ketuhanan secara spontan sudah lahir sendiri, sudah ada, penuh rasa dukungan, dan suci. Apapun yang dipengaruhi oleh masyarakat, oleh pikiran, oleh filosofi atau oleh bahasa adalah milik intelek dan bukan milik kebijaksanaan. Jadi Guru hanya dapat menyalurkannya dalam keheningan total. Oleh karena itu, Guru menyebutnya transmisi dari batin ke batin atau dari hati ke hati berdasarkan kasih Tuhan.
Terimalah berkat Hyang Rsi Markandeya melalui ritual inisiasi kejiwaan

Tinggalkan komentar